Contoh analisa Film/Drama menurut Sigmund Freud

It’s Okay That’s Love

It's_Okay,_It's_Love-poster

Pemain :

Pemeran UtamaSunting

  • Jo In-sung sebagai Jang Jae-yeol
Seorang novelis populer dan radio DJ dengan gangguan obesif-komplusif. Karena penyakitnya, ia hanya bisa tidur di bathtub. Awalnya, ia bertemu Ji Hae-soo di sebuah acara televisi, di saat keduanya menjadi bintang tamu. Meski awalnya kerap bertengkar dengan Hae-soo, mereka jatuh cinta pada akhirnya. Ia memiliki penyakit mental yang membuatnya berhalusinasi tentang Han Kang-woo, siswa SMA yang mengaku sebagai fans beratnya. Ia pun berusaha untuk sembuh dari penyakitnya.
  • Gong Hyo-jin sebagai Ji Hae-soo
Rekan tahun pertama di departemen psikiatri di sebuah rumah sakit universitas. Dia memilih psikiatri untuk menghindari melakukan operasi dan dia tidak ingin bekerja lembur di malam hari. Ia menghindari seks dan komitmen hubungan karena trauma akan perselingkuhan ibunya sendiri. Dengan mengenal Jae-yeol, ia berusaha menyembuhkan pria itu, dan di saat bersamaan menyembuhkan dirinya sendiri dari luka batin.
  • Sung Dong-ilsebagai Jo Dong-min
Kolega senior Hae-soo di rumah sakit, yang juga terjadi menjadi cinta pertamanya. Ia bercerai dari istrinya, sesama dokter penyakit mental di rumah sakit yang sama dengannya. Pada akhirnya, ia tetap berteman baik dengan mantan istrinya itu. Dong-min berusaha menyembuhkan Jang Jae-yeol dan membantu Hae-soo dalam menghadapi penyakit Jae-yeol.
  • Lee Kwang-soo sebagai Park Soo-kwang
Seorang pasien dengan sindrom Tourette.  Ia tinggal bersama Hae-soo dan Dong-min. Kehidupan cintanya selalu gagal karena penyakit yang ia derita. Namun, ia bertemu dengan seorang gadis cantik yang mau berteman dengannya, serta mengubah kehidupan cintanya, sekaligus membantu untuk kesembuhannya.
  • Do Kyung-soo sebagai Han Kang-woo
Seorang siswa SMA yang merupakan penggemar berat Jang Jae-yeol ini, dan bercita-cita untuk menjadi seorang penulis buku laris seperti dia suatu hari nanti untuk membuat ibunya senang. Sesungguhnya Han Kang-woo hanya dapat dilihat Jae-yeol sebagai refleksi dirinya sendiri. Dengan melindungi Kang-woo dan selalu membuat Kang-woo merasa bahagia, secara tak langsung Jae-yeol membuat dirinya sendiri bahagia.

Sutradara : Kim Kyu Tae

Genre : Percintaan, Komedi, Drama Medis

Rilis :  2014

Periode Siaran : 23 Juli – 11 September 2014

Durasi : 21:55 menit

Sinopsis Film/Drama :

It’s Okay, That’s Love (Hangul괜찮아, 사랑이야;RRGwaenchanha, Sarangiya) adalah serial televisi Korea Selatan tahun 2014 yang dibintangi oleh Jo In-sung dan Gong Hyo-jinIni disiarkan di SBS pada hari Rabu dan Kamis jam 21:55 selama 16 episode. Jang Jae-yeol adalah seorang novelis dan DJ yang memiliki gangguan mental. Ji Hae-soo adalah psikater yang trauma akan menjalin hubungan. Keduanya memiliki banyak kekurangan dan berusaha saling menyembuhkan satu dengan lain. Dengan saling melengkapi, hubungan yang awalnya dianggap tak akan berhasil karena banyaknya kekurangan itu justru malah berjalan meski diterpa berbagai masalah. Baik Jae-yeol maupun Hae-soo menyadari bahwa mereka harus saling menerima satu sama lain karena cinta yang tulus di antara mereka. Tidak apa-apa menderita bila bersama, karena ada cinta di antara mereka.

Resensi Film/Drama :

Jang Jae-yeol adalah seorang novelis populer dan radio DJ dengan gangguan Obsesif-komplusif. Karena penyakitnya, ia hanya bisa tidur di bathtub. Awalnya, ia bertemu Ji Hae-soo di sebuah acara televisi, di saat keduanya menjadi bintang tamu. Meski awalnya kerap bertengkar dengan Hae-soo, mereka jatuh cinta pada akhirnya. Ia memiliki penyakit mental yang membuatnya berhalusinasi tentang Han Kang-woo, siswa SMA yang mengaku sebagai fans beratnya. Ia bercita-cita untuk menjadi seorang penulis buku laris sepertia Jan Jae-yeol untuk membuat ibunya senang. Sebenarnya Han Kang-woo hanya dapat dilihat oleh Jan Jae-yeol sebagai refleksi dirinya sendiri.Dengan melindungi Kang-woo dan selalu membuay Kang-woo medasa bahagia, secara tak langsung ia membuat dirinya sendiri bahagia. Akan tetapi setelah bertemu dengan Ji Hae-Soo dan menjalin hubungan denganya tanda-tanda dari gangguan itu semakin terlihat. Ji Hae-soo yang awalnya tak percaya mulai pasrah menerima keadaan dan membantu orang yang ia cintai bisa sembuh dari gangguan mentalnya. Dengan cinta dan perjuangan, mereka saling menyembuhkan sama lain.

Teori Psikoanalsisa oleh Sigmund Freud :

Menurut teori Psikoanalasia Sigmund Freud (1856-1939), kepribadian tersiri dari tiga elemen. Ketiga unsur itu yaitu :

1. Id

Id adalan satu-satunya komponen kelribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naruliaj dan primitif. Menurut Freud, Id adalah sumber segala energi psikis, sehingga Id merupakan komponen utama kepribadian.

2. Ego

Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari Id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalamncara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi Ego baik di pikran sadar, prasadar dan tidak sadar.

Ego bekerja bedasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan Id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realistas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau menimbulkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls Id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan ego yang lada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hnya dalam waktu tepat dan tempat.

Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, dimana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer Id’s.

3. Super Ego

Superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego membuat pedoman untuk membuat penilaian.

Ada dua bagian superego :

Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh faktor otoritas orang tua dan lainya. Mematuhi aturan-aturan ini menyababkan perasaan kebanggaan, nilai dan prestasi.

Hati nurami mencangkup informasi tentang hal-hal yang dianggap buruk, konsekuensi ataunhukuman perasaan bersalah dan penysalan. Seuperego bertindak untuk menyempurnakn dan membudayakan perilaku kiya. Ianbekerja untuk menekan semua yang tidak dapat diterima mendesak dari Id dan perjuangan untuk membuat tindakan ego atas standar idealis lebih karena pada prinsip realistis. Superego hadir dalam sar, prasadar, dan tidak sadar.

Interaksi dari Id, Ego dan Superego

Dengan  kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat bagimana konflik mungkin timbul antara Ego, Id dan Superego. Freud menggunakan kekuatan Ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu menunggu.

Menurut Freud, kunci kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara Id, Ego, dan Superego

Sigmund Freud (1856-1939). Ia menjelaskan proses kretof dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadarzn mengenainide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak diterima. Karena mekanisme pertahanan mencegah pengamatan yang cermat dari dunia, san karena menghabiskan energi psikis, mekanisme pertahanan biasanya meritangi produktifitas kreatif.

Kaitan antara drama dengan teori Psikoanalisa dan teori Kreatifitas oleh Sigmund Freud : 

Dalam kitanya dengan teori kreatifitas, Freud menjelaskan bahwa proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak diterima.
Dalam drama ini, Jan Jae-yeol sewaktu kecil mengalami kejadian buruk yang melukai mentalnya dan yang menyebabkanya mempunyai gangguan Obesif-komplusif. Dimasa lalunya ia begitu menyayangi keluarganya tetapi ayahnya yang pemabuk selalu menyebabkan masalah dimana dalam keadaan mabuk ia selalu berteriak ke pada istrinya untuk memberikanya uang untuk ia belikan minuman lagi. Kakaknya yang tak tahan melihat ibunya dibentak-bentak dan menangis dihadapan ayahnya pun merasa terpanggil untuk membela ibunya dan melindunginya. Akan tetapi, pisau sudah tertancap ke perut ayahnya dan ia telah membunuh ayahnya dengan tanganya sendiri. Jan Jae-yeol melihat kejadian menyedihkan tersebut dan kejadian itu lah yang menjadi trauma mendalam dan menyebabkanya memiliki halusinasi berupa Han Kang Woo yang merupakan refleksi dirinya dan tanpa sadar ia buat agar bisa memperbaiki dirinya dimasa lalu walaupun sekarang ia adalah orang yang sukses akan tetapi penyakit itu ia bawa dan menjadi mekanisme pertahanan dirinya dimasa lalu.
Diluar ia tampak tenang seperti tak terjadi apa-apa akan tetapi ketika ia sedang sendiri dan tertekan seringkali gangguan obesif-komplusif yang ia derita muncul lagi karena pengontrolan ego didalam dirinya yang lemah. Seperti yang dikemukakan oleh teorinkreatifitas dimana Jan Jae-yeol telah mengupayakan secara tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan dan tidak dapat ia terima agar merasa dirinya lebih baik karena telah membantu Han Kang Woo. 
Akan tetapi itu adalah penyataan yang keliru dan patut di perbaiki karena itu ia di terapi agar bisa mengontrol ego di dalam dirinya agar bisa terbebas dari penyakitnya dan melepaskan dengan cara memaafkan dirinya atau Han Kang Woo di masa lalu. Sekarang ia hidup di jaman sekarang, bukan lagi Jam Jae-yeol yang selalu terikat dimasa lalu. 

Watch It’s Okay That’s Love Preview

Watch It’s Okay That’s Love Drama