Dewasa ini, orang sudah tak asing lagi dengan menggunakan perangkat elektronik maupun jaringan internet. Perangkat elektronik digunakan untuk mempermudah tugas manusia, misalnya dalam hal mengetik teks. Pada saat belum munculnya internet orang-orang marak menggunakan “Mesin Tik” supaya bisa menghasilkan tulisan cetak yang rapi. Tetapi dengan berkembangnya komputer, mesin tik berevolusi dari yang menggunakan sepuluh jari dan sekarang mesin itu menjelma menjadi mesin virtual yang praktis digunakan untuk keperluan mengetik hanya dengan dua ibu jari anda. Hebat bukan?

Internet adalah sarana yang melengkapi perangkat elektronik itu sendiri. Internet adalah dunia virtual yang sebenarnya. Ia bisa menghubungkan seluruh data-data dan informasi-informasi dari seluruh dunia. Misalnya data-data statistik pengelola situ-situs belanja online yang bisa menghasilkan informasi-informasi seperti seberapa seringkah pengunjung melihat halaman tersebut, barang-barang mana saja yang laku terjual dan aliran dana yang “meluncur” lewat dunia virtual dan berlabuh ke rekening-rekening yang tertuju secara” virtual”.

Setiap orang dapat mengakses internet jika ia memiliki perangkat elektronik dan juga jaringan internet. Kecepatan internet dipengaruhi oleh jaringan seluler gadged, signal, dan juga pulsa kuota internet. Didalam internet anda bisa menjelajah dunia tanpa batas, mulai dari bisnis di negara-negara maju, kabar politik di negara-negara konflik, hobi bermusik hingga kartun yang sangat digemari anak-anak kini bisa ditonton secara langsung atau streaming di chanel-chanel tertentu atau masuk ke situs-situs populer misalnya Youtube. 

Dunia maya sering kali disebut sebgai dunia tanpa batas. Dan kenyataanya memang benar-benar tanpa batas. Seperti misalnya jika anda mempunyai seorang anak laki-laki berusia 10 tahun. Ia meminta gadget karena teman-temanya sudah memiliki barang tersebut, ia berniat menonton “Marsha and The Bear” tetapi saat ia mengetikan kata Marsha dan munculah konten-konten yang mengandung banyak sekali unsur-unsur sara yang sangat tidak pantas di lihat oleh anak yang masih belum mencapai masa dewasa.

Disuatu hari tanpa sepengetahuan anda dan juga tanpa pengawasan anda, anak tersebut telah beruangkali menonton film-film porno dan juga ia sangat menikmati aktifitasnya tersebut. Lalu saat anda memergoki anak anda dan mengambil gadget tersebut anak anda melakukan mekanisme pertahanan misalnya dengan cara agresi. Ia memberontak dan mengancam tidak akan sekolah jika tidak diberikan gadget tersebut. Anda merasa iba sekaligus sayang, anda tidak mau anak anda menonton hal-hal yang tidak sepantasnya ia tonton. Tanpa anda sadari, anak anda sudah mengalami “Subtitusi” dimana ia memindahkan kepuasan yang diperoleh masih mirip dengan kepuasan aslinya. Contohnya adalah menonton film porno tersebut. Hal inindapat terjadinkarena anda telah “Kecolongan” dan terlena dengan kecanggihan perangkat elektronik dan internet. Dimana niat awal tersebut yaitu untuk mempermudah anak tersebut dalam mencari tugas menjadikan anda lalai dalam mendidik anak sehingga menimbulkan perilaku subtitusi dan juga agresi.

Dunia internet memang dunianyang tanpa batas, akan tetapi selama anak masih dalam usiatumbuh kembang orang tua harus terampil dalam membimbing anak untuk mengelola informasi dan bersikap jujur terhadap anda. Karena, kecanduan film porno sedari kecil bisa menimbulkan dampak-dampak yang sangat besar saat ia sudah beranjak dewasa. Kecanduan film porno lebih susah dipulihkan ketimbang kecanduan merokok. Akan tetapi keduanya memang tidak bagus, dan sangatlah mempengaruhi kesehatan jasmani dan psikologis anaknyang sedang berkembang. Anak bisa menjadi antipati terhadap lingkungan sosial dan juga tidak mempunyai rasa empati terhadap masalah-masalah sosial yang tentunya sangat berpengaruh bagi setiap insan, karena manusia adalah mahluk sosial.

Jadilah orangtua yang cerdas dan kreatif dalam mendidik anak dalam menggunakan sarana informasi dan telekomunikasi. Orang tua yang bijak tidak akan membiarkan anaknya terganggu tumbuh kembangnya dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

 

Sekian.

Terima kasih.